Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Hikayat Sang Pemimpi

Dahulu impian begitu nyata Terlukis megah dalam lembaran harianku Doa dan usaha yang kupunya Namun Berkobar sudah asaku Berjanji mengukir rona sukacita milik Bundaku Kelam Bola-bola mengkilat khas sang rubah bermuka dua Busa busa cacian sarkasme Tajuk penipu ulung Sungguh mewarnai harianku Lalu ? Apa beta hilang asa ? Ahh tidak tentunya Amukan badai kehidupan pun akan kuterjang demi Bundaku tentunya Hingga tiba-tiba selaksa peristiwa hadir memaku ragaku dan membuat asaku terhuyung Memudar sudah asaku Tersisa sesal lalu tangis kupikir hendak seperti apa alurku tanpa Ridho-Mu Pupus sudah asaku Begitulah Purbawisesa Tuhan. Nav.